Otobiografi Seorang Rocker I ( HEYDI IBRAHIM)

Magelang, kira-kira pertengahan tahun 1992.
Hotel terbaik yang pernah kami singgahi adalah Hotel TRIO bila tidak salah saya mengingatnya.
Masih segar dalam ingatan begitu mobil yang mengangkut kami berhenti ( kijang kakakku, mas Nuke ),
serta merta kami ber 3 berlari kearah kolam renang dan langsung terjun menggunakan busana lengkap...byuurrrr !!!
dulu orang harus menggunakan pakaian renang lengkap untuk bisa masuk ke kolam renang,
pakaian biasa meskipun membawa bekal ke dasar kolam sangat dilarang karena di khawatirkan membawa debu masuk ke kolam renang, terutama bagi yang suka merokok
tembakaunya di khawatirkan pating krampul sekarang pakaian biasapun ,bisa masuk asalkan sopan dan bukan memakai seragam SATPAM.
Norma terus berubah dari waktu ke waktu. Tak pelak lagi peringatan pun segera disampaikan kepada kami dari pihak hotel, maka luapan kegembiraan kami pun saat itu terhenti.
Akupun mulai menggerutu karena merasa kecewa akan kebijakan pihak Hotel.
" Payah...kenapa berenang saja tidak boleh..." ( Rock n Roll harus berontak, dan kurus, kalau bisa kakinya kecil kurus, semakin kurus semakin Rocker...setidaknya paham itulah yang ada di kepala saya di saat itu ).  Saya berusia 22 tahun dan masih sangat hijau.
Hijau dalam segala hal termasuk juga dalam hal yang saru-saruan.
Namun ke jumawaanku lah yang membuat aku berdiri menantang hampir semua permasalahan hidup. Powerslaves adalah band kedua, setelah STORM, band yang terbentuk di negeri Belanda ketika saya masih menjadi seorang pelajar pertukaran pelajar AFS di SMA Zandevelt Collegia s'-Gravenzande Den Haag negeri Kincir Angin.
Banyak yang musti saya lakukan ketika saya menerima tawaran teman saya sejak 20 tahun yang lalu yang sudah bosan sekali saya lihat...hahaha ampun mas Anwar!
Pada mulanya saya tidak tahu mau dibawa kemana band ini, namun lambat laun saya mulai bisa memahami apa maksud teman saya yang terkenal galak ini. Macan kampus memang dia pada saat itu...siapa yang berani menantang dia yang berkepalan tangan besar dan terkenal ngawurnya belakang hari saya baru sadar ternyata di balik kengawurannya itu terletak sungguh jiwa yang sangat sehat tidak seperti jiwa saya...hahaha Anwar Fatahillah, sang Ali Topan yang saya hormati sampai sekarang, yang membuat saya mau mencoba menyanyi untuk band baru bentukannya itu " POWERSLAVES " saja bagus nama band nya...ujar Anwar. "
Yaaaa terserah saja lah...hahaha setidaknya sekarang ada.

Kami tampil baru yang kesekian kali, namun malam itu magelanglah kota yang kami tuju.
Sebuah festival yang diikuti oleh puluhan band yang digelar mulai pukul 10 pagi sampai 23 malam
dan belum usai.
Kami tampil pada urutan ke 27 bila tidak salah ingat kepala ini.
" Bila berani...dan memang kamu seorang Rocker sejati, jago buat sensasi...tampil lah dengan celana dalam saja...percuma kamu meng idolakan AXL Rose, biangnya sensasi..." ujar seorang wartawan teman dekat saya
( afuuuuuuuu nda! )...entah dia bercanda atau benar-benar berniat memberi masukan, yang jelas setelah kejadian malam itu tak pernah lagi saya melihatnya

CELANA DALAM BASAH
" Bila berani dan memang kamu seorang Rocker sejati, jago buat sensasi...tampil lah dengan celana dalam saja...percuma kamu meng idolakan AXL Rose, biangnya sensasi "ujar seorang wartawan teman dekat saya...entah dia bercanda atau benar-benar berniat memberi masukan, yang jelas setelah kejadian malam itu tak pernah lagi saya melihatnya...
Kurang asem !! Aku kok ditantang saya ini rocker sejati, kaki saya kecil saya harus mampu,
karena cita-cita saya naik limosine seperti AXL Rose meski pemain gitar saya mukanya tidak seperti Slash, tapi saya mampu seperti AXL bahkan saya mengikuti penampilan AXL dan selalu updating kelakuannya.
Saya ini AXL Rose nya Indonesia...AXL saja kalah persis nyanyinya sama saya...kurang asem, saya ditantang! 

Akhirnya saya dengan terburu-buru oleh napsu Rock Star saya pun memberanikan diri memilih celana dalam yang kira-kira apik di pandang dari bawah panggung.
Basah bekas berenang pun tak jadi masalah...yang penting GAYA.
Kami tampil kalau tidak salah di urutan yang ke 27 penonton duduk dan mati gaya festival dimulai jam 10 pagi sampai jam 23 malam pun belum usai. Celana dalam yang saya kenakan serasa basah kuyub sampai kering kembali...semua demi satu tujuan tampil SENSASIONAL!!!

( ...dulu suwer saya ngguanteng banget dan kurus sekarang juga masih ngganteng...
setidaknya menurut kacamata istri saya sendiri ).
Kalau dulu saya begitu ramping, sekarang saya masih ramping hanya
agak sedikit kesulitan melihat " adik " saya
Saat-saat mendebarkan itu pupus ketika sejauh mata memandang hanya ada lautan orang-orang yang duduk kelelahan. Satu sampai dua lagu kami mainkan ( waktu itu kami belum mempunyai karya sendiri )
dari Welcome to the Jungle nya GNR, Enter Sandman nya Metalica sampai, Everything About You nya Ugly Kid Joe...tetap saja penonton tak bergeming bahkan yang bertepuk tangan
sekalipun bisa terhitung oleh tangan kita.
Dengan berdegup keras jantung di dada aku berjalan ke belakang panggung...dan cukup hanya dengan waktu beberapa menit saja aku sudah berlari tergesa kembali ke depan panggung...
Sejanak suasana terasa hening hanya beberapa detik saja, penonton terkesima lalu ratusan penonton berdiri serentak, berteriak lantang dan kembali berjingkrak pada lagu yang ke empat.           

Tak sempat kami menghabiskan satu lagu penuh aparat berserak menyerbu panggung dan menghentikan pertunjukan serta merta...aku pun digiring turun panggung tanpa mengenakan pakaian hanya selembar cawat yang tiga perempat kering, menutup apa yang musti ditutup.


PORNOAKSI DAN GUNS n F***IN
ROSES !
Tak sempat kami menghabiskan satu
lagu penuh aparat berserak menyerbu
panggung dan menghentikan pertunjukan serta merta
aku pun digiring turun
panggung tanpa mengenakan
pakaian hanya selembar cawat yang tiga perempat kering,menutup apa yang musti ditutup.

Kami kembali ke Hotel,
sementara manager lama kami
( kakak kandung saya sendiri, mas Nuke )
masih disibukkan dengan birokrasi di kantor polisi.
Dengan sabar mas Nuke menjawab
semua pertanyaan yang keluar
dari mulut aparat mengenai pementasan Powerslaves malam itu
pendek kata seperti biasa...mohon
maaf pak "adik saya memang sedang masa-masanya tumbuh.
Dia baru saja belajar dewasa...cingcai lah...( anda tau, di tahun-tahun itu pun saya pernah menjadi
ABG...anak alay, hanya saja alaynya saya OK dong...selalu tampil dengan ala Rock n Roll -American MeLAYu )


Sesampainya kami di hotel,
kami saling berasik masyuk
( kacau...bahasanya pun jadi Melayu )
maksud saya, kami menyeka keringat
sebentar dan duduk di beranda kamar
bersama beberapa orang teman dan personil Powerslaves untuk sesekali waktu membahas penampilan
malam itu.

Tentu saja saya menjadi bulan-bulanan mereka yang duduk disana dan menimbulkan pro dan kontra di hati
masing-masin...apakah memang harus
menyanyi memakai cawat saja yang di gulung
G-string setengah basah solusinya untuk
menghentak masa kembali? Mengapa tidak
dengan lagu-lagu saja yang susunannya
diubah dengan memilih lagu-lagu yang
menghentak saja? Bagaimana nasib mas Nuke
di kantor polisi? Dan lain-lain dan segudang
dan yang lainnya penat dengan silang
pendapat di antara kami pikiranku
melayang-melayang ke arah seorang tokoh superhero imajinasiku yang menumpas kejahatan hanya dengan kostum cawat saja.

Sementara imaji melayang-layang terdengar deru beberapa mobil pick-up di halaman depan hotel.
Ramai perbincangan tak berpengaruh pada kedatangan beberapa mobil bak terbuka yang menurunkan
beberapa orang sekaligus memasuki
pelatatan hotel, langsung masuk menuju
beranda-beranda kamar-kamar hotel, tampak mencari-cari
seseorang lalu bertanya, berkata-
kata satu dua hal dan merangsek menuju
beranda dimana saya duduk bersila
bersandar tembok dengan badan masih
setengah basah keringat.
" Selamat malam...Begitu kata salah seorang diantara mereka yang berperawakan gempal dengan cincin
akik batu hitam besar bergantung di jari
manisnya..."
Ya ada yang bisa saya bantu
mas ? "...saya bertanya kepadanya. " Apakah benar anda vocalisnya Powerslaves ? " Ia
bertanya kepada saya...kemudian segeraku jawab " Ya, benar! "...( dalam hati, saya senang sekali, karena ternyata sudah mulai
ada orang yang mencari saya mungkin untuk minta tanda tangan saya...loh wajar kalau
saya punya pikiran seperti itu,
wong saya ini Rocker dan ngganteng buanget )
" maaf mohon kaca matanya dilepas dulu mas
"...kata orang yang bercincin seperti cincin
batu akiknya pelawak Tessy itu. Sejenak saya mulai bingung antara sebenarnya orang ini fans yang mau minta tanda tangan saya atau pegawai optik tukang kir kacamata... Belum
siap aku bertanya apa maksudnya
menyuruhku melepaskan kaca mataku, orang itu mulai menjulurkan tangannya dan menggapai tangkai kaca mataku dan
meletakkannya di baduk teras beranda hotel.
Dengan pandangan yang buram aku hanya
bisa mendengarkan satu kata saja yang
terucap dari mulut orang itu..." Maaf "...
Kemudian rasa sakit mulai menjalar ke
rongga hidungku sampai tulang rawan mata...pusing sekali rasanya, tubuhpun lunglai akibat rasa kaget yang ditimbulkan beberapa detik yang lalu yang kemudian semua berubah menjadi rasa sakit dan pusing di kepala.
Mata berkunang-kunang dan telinga
berdenging keras aku berusaha untuk
menterjemahkan apa yang sedang aku alami dan perlahan terdengar teriakan beberapa orang, kemudian sedikit demi sedikit mulai terlihat wajah Bambang teman dekatku. Lalu wajah itu pudar perlahan dan aku merasai
kesunyian yang pekat.
Aku terbangun oleh suara berat mas Anwar yang sedang berdebat
dengan seorang aparat kepolisian yang
datang masuk ke kamar hotel, perlahan
kesadaran mulai menerangi pandanganku yang kabur...aku sudah berada di tempat
tidur... " Mau di perkarakan pak? " terdengar olehku suara pak polisi yang berdiri di depan mas Anwar...entah dijawab apa oleh mas
Anwar, aku serta merta berseru..." Tidak
perlu...semua tidak perlu...saya tidak mau memperkarakan "( inilah yang kucari,pengorbanan inilah yang kucari-cari...sensasi inilah yang kucari...EUREKA! Aku mendapatkannya...Terimakasih Tuhan! ).


Aku belum mengerti apa arti memaafkan, namun
hanya perasaan ingin menutup kasus
pemukulan ini saja yang terlintas kuat di
benakku. Yes! Powerslaves akan naik dalam waktu yang relatif singkat!

6 bulan kira-kira setelah masa terbentuknya. Sejenak aku
mengingat-ingat apa yang jadi kesalahan ku sehingga memicu kemarahan orang banyak yang mengasyikkan ini...satu persatu peristiwa mulai terlintas...diantaranya
adalah..." Wooooiiii...suck this Guns and
Fuckin' Roses you fuckin' Magelang "...hehehe.
Diantara meringis kesakitan aku mulai
tersenyum, sungguh bodoh rasanya
menyertakan nama kota setelah kata-kata berhujung huruf " F "...meski bukan
maksudku, namun toh tak bisa kupaksakan sebuah pemahaman pertunjukan kepada kepala-kepala mereka yang masih baru dalam
menyukai musik manca ini...ya aku yang salah, tak seharusnya kukatakan itu...dan tak seharusnya aku mendewakan musik-musik
yang bukan budayaku sebagai orang
Indonesia...seharusnya aku menyukainya
dengan cara yang wajar-wajar saja...tapi...hey apa yang mengganjal ini ?...ahhh...ya ternyata
gulungan cawat ini belum sempat kubetulkan ketika kami beristirahat selepas pertunjukan...kamu baik-baik saja kan " Adik
kecilku ?...". Selamat hari yang baru...hari
Rabu, tentu saja harinya SLAVERS
INDONESIA...


0 komentar: